gravatar

akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)

Berikut Ini Adalah Ibrah Keimanan yg Haq (ainul yaqin) dari kisah Nabiyulloh Ibrahim berikut :



Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman,”Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab,” Aku percaya, takan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku). “Dia (Allah) berfirman,”Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera. “Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Nabiyulloh Ibrahim bermaksud meningkatakan pengetahuannya dari ilmul yaqin kepada ainul yaqin. Dan ia ingin melihat proses kehidupan itu dengan mata kepala sendiri, maka ia mengatakan “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati. Allah berfirman, Belum percayakah engkau? Dia (Ibrahim) menjawab, Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap)."

Sedangkan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori berkenaan dengan ayat ini bersumber dari Abu Salamah dan Sa'id, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah, ia menceritakan :

"Kita Lebih berhak ragu daripada Ibrahim ketika ia berkata : “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati. Allah berfirman, Belum percayakah engkau? Dia (Ibrahim) menjawab, Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap)."

Demikian juga Hadits yang dikeluarkan Imam Muslim, yang dikatakan "ragu " dalam hadits tersebut tentunya bukan keraguan sebagaimana yang dipahami oleh orang yang tidak berilmu. Mengenai jawaban tentang hadist ini diantarnya adalah (dalam catatan berikut)
Catatan : Dalam Manuskrip yang ada pada kami, tidak terdapat tulisan apapun dari Ibnu Katsir, Kami sebutkan disini apa yang dikatakan oleh al-Baghowi unutk menyempurnakan manfaat. Ia menceritakan, Muhammad bin Ishak bin khuzaimah dari Abu Ibrahim bin Yahya Al-Muzani, bahwasannya ia pernah mengatakan mengenai ihwal hadits tersebut. "Nabi dan Ibrahim sama sekali tidak meragukan bahwa Alloh mampu menghidupkan apa yang sudah mati. Tetapi keduanya masih meragukan, apakah Alloh ta'ala memenuhi apa yang mereka mohonkan" Abu Sulaiman Alkhottobi mengatakan, sabda Rasululloh : "kita lebih berhka ragu-ragu daripada ibrahim",  didalam hadits tersebut terdapat sesuatu yang menafikan dari keduanya. Beliau mengatakan : "jika aku tidak ragu terhadap kemampuan Alloh untuk menghidupkan sesuatu yang sudah mati, maka Ibrahim lebih tidak akan ragu." Perkataan itu di ucapakan dengan penuh kerendahan hati. Demikian juga sabda beliau : "Seandainya aku mendekam didalam penjara selama yang dialami oleh yusuf, niscaya aku akan memenuhi seruan penyeru." Didalamnya terdapat pemberitahuan bahwa pertanyaan yang diajukan Ibrahim itu tidak bersumber dari keraguan, tetapi pada keinginan menambah pengetahuan secara menyakinkan (ainul yaqin), karena pengetahuan yang demikian itu sangat bermanfaat bagi ma'rifah dan memberikan ketenangan, yang mana tidak di peroleh hanya pencarian dalil-dalil semata."  ada juga yang mengatakan, Ketika ayat ini turun, ada suatu kaum yang menyatakan: "Ibrahim sedang merasa ragu, sedang nabi kita (Muhammad) tidak merasa ragu. Maka Rasululloh pun menyampaikan sabdanya tersebut sebagai bentuk sikap rendah hati dari beliau dan mengutamakan Ibrahim atas diri beliau.


Firman Alloh berikutnya ”Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu" al-Aufi menceritakan dari Ibnu Abbas, mengenai firmannya "lalu cincanglah olehmu",  ia mengatakan "artinya ikatlah. setelah mengikatnya lalu menyembelih lalu memotong-motongnya, mencabuti bulu-bulunya, mencabik-cabiknya, serta mencampuradukkan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Setelah itu Ibrahim membagi-bagikan bagian tubuh burung-burung tersebut dan meletakkan bagian-bagian itu pada setiap gunung. Ada yang mengatakan bahwa gunung itu berjumlah empat. Tetapi ada yang mengatakan berjumlah tujuh gunung.

Ibnu Abbas mengatakan :"Ibrahim mengambil kepala burung-burung itu dengan tangannya, kemudian Alloh menyuruh untuk memanggil burung-burung tersebut. Maka Ibrahimpun segera memanggilnya. Seperti yang telah diperintahkan oleh Alloh ta'ala. Ia melihat bulu-bulu berterbangan menuju bulu-bulu yang lainnya, darah menuju ke darah yang lain, daging ke daging yang lain,  serta masing-masing bagian tubuh burung itu berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga masing-masing burung menjadi satu kesatuan yang utuh. Lalu burung-burung itu mendatangi Ibrahim dengan segera. Hal itu supaya penglihatan Ibrahim benar-benar jelas tentang apa yang telah ia tanyakan. Dan masing-masing burung datang dan bersatu dengan kepalanya yang berada ditangan Ibrahim. Jika yang diberikan ke burung itu bukan kepala sendiri, maka ia menolaknya. Tetapi jika yang diberikan kepalanya sendiri maka ia langsung tersusun dengan tubuhnya dengan daya dan kekuatan Alloh Ta'ala. Oleh karena itu Alloh berfirman : "bahwa Allah Mahaperkasa, lagi Mahabijaksana", Maksudnya, "Dia Maha Perkasa, tidak ada sesuatupun yang dapat mengalahkanNya dan tidak ada pula yang dapat menghalangiNya dari sesuatu. Apa yang Dia kehendaki, pasti akan terjadi tanpa adanya sesuatu yang menghalanginya, karena dia berkuasa atas segala sesuatu, Maha bijaksana dalam ucapan, perbuatan, syariat, dan ketetapanNya.